Selasa, 04 November 2014

SKILL LAB Modul Berfikir Kritis



Ini adalah Video serta Gambar untuk TUGAS Skill LAB 

SGD 8 MODUL Berfikir Kritis LBM 4

Step 1
1.      EBM (Evidence Based Medicine)
- pendekatan pada pengelolaan pasien yang mengaplikasikan informasi medis dar hasil penelitian yang paling baik dan sohih.
- pendekatan medis  berdasarkan bukti bukti ilmiah untuk kepentingan pelayanan pasien
- bukt-bukti ilmiah yang didapat dari peneltian terpercaya dan terbaru.
2.      Prognosis
-dugaan sementara dalam menganalisa suatu masalah
-prediksi/perkiraan dari akhir suatu penyakit berdasarkan informasi diagnosis yang muncul setelah diagnosis dibuat.
-prediksi tentang bagaimana pasien akan berkembang
3.      Sumber primer
-bukti bukti tertulis tangan pertama dari sejarah yang dibuat pada waktu peristiwa terjadi oleh orang yang ada atau hadir pada peristiwa tersebut.
-sumber yang berasal dari penelitian dan informasinya masih lengkap belum mengalami proses penyuntingan.
4.      Critical appraisal
-suatu proses evalusi yang cermat dan sistematis suatu artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas dan kegunaannya dalam praktik klinis.
-kajian kritis terhadap artikel ilmiah guna mengetahui apakah artikel itu layak rujuk atau tidak untuk dijadikan landasan pengambilan keputusan klinis.
-metode untuk mengkritis cara ilmiah suatu sumber atua materi yang didapat
5.      Randomized controlled trial
-prosedur yang digunakan pada uji coba suatu medis
-metode penelitian yang melibatkan pasien sesungguhnya
-desain penelitian yang menggunakan uji coba sample secara acak
6.      Layak rujuk
-dapat dirujuk karena terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan
-sudah ada persetujuan akan keputusan yang diputuskan
7.      PICO (problem/pasien, intervention, comparisson, dan outcome)
-Problem/ pasien didapatkan dari anamnesis keluhan dari pasien sendiri
-Intervention merupakan tindakan medis yang dilakukan pada pasien
-Comparisson merupakan perbandingan pengobatan atau diagnosis terbaik yang sesuai dengan anamnesis
-Outcome adalah hasil yang diharapkan
8.      Jurnal Ilmiah
-suatu jenis jurnal akademis dimana penulis mempublikasikan artikel ilmiah
-suatu keputusan atau hasil keputusan yang berisikan bahan yang snagat diminati orang saat diterbitkan
-majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis lmiah)
-bentuk dari publikasi penelitian ilmiah
9.      Valid
-suatu data yang dapat dipercaya dan dipertanggug jawabkan
10. Penelitian Diagnosis
-metode penelitian yang menuntun seorang peneliti kearah suatu tindakan dari sebab sebab timbulnya gejala
11. Pertanyaan klinis
-pertanyaan yang diberikan oleh dokter ketika anamnesis
-pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui gejala klinis yang dialami oleh pasien
12. Ketrampilan
-kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran, ide dan kreativitas dalam mengerjakan sesuatu sehingga lebih bermakna
13. Blind
-buta atau desain penelitian dimana respondennya belum mengetahuinya.
-digunakan untuk mengurangi subjektivitas
Step 2
















Step 7

1.      Apa manfaat EBM dalam praktek dunia kedokteran?
dapat memilih metode pencegahan penyakit yang terbaru, memilih terapi yang terbaik untuk pasien sesuai dengan kebutuhan pasien dan kemampuan klinis dokter.
·         agar dokter tidak salah mendiagnosis
·         agar dokter dapat memberikan terapi yang tepat untuk pasien
·         agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien

Sumber : wiryo, H., 2002, kajian ritis makalah ilmiah kedokteran klinik menurut kedokteran berbasisi bukti, sagung seto, jakart

·         untuk memperbaiki tata laksana pasien
·         memecahkan masalah pasien
·         meningkatkan kualitas pelayanan efisiensi out come klinis
·         untuk memperoleh informasi muntakhir dan sah tentang kemajuan ilmu pengetahuan

2.      Apakah kendala EBM dalam dunia kedokteran?
a.       Terbatasnya kemampuan dalam melakukan telaah kritis
b.      Secara umum, seseorang lebih suka jawaban yang muda.h didapat dan cepat diakses sehingga banyak orang yang enggan melakukan critical appraisal atas suatu jurnal ilmiah. Hal ini terkadang mengakibtakan kurang optimalnya pelayanan bagi pasien.
c.       Untuk beberapa maslaah klinis kadangkala tidak ditemukan artikel atau jurnal yang relevan sehingga proses EBM terkadang tidak banyak membantu para klinisi dalam memecahkan persoalan mereka.
d.      Konsep penerapan EBM seringkali tidak sejalan dengan sikap skeptis klinisi yang enggan mengubah pola praktek kedokteran seperti biasanya.
e.       Kendala finansal dan kebijakan sistem insentif yang bertolak belakang dengan praktek EBM.
f.       Terbatasnya ketersediaan akses terhadap literatur yang relevan.
g.      Terbatasnya waktu, terutama bagi staf pengajar.
Poin poin tersebuut dinyatakan oleh Edwin Setiabudi dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian Biomedis” (sine anne, halaman 128 bab IX).
-butuh banyak waktu
-pasien susah diajak berinteraksi
Learning Issue :
-         kurangnya pengetahuan
-         kurangnya fasilitas
-         kurangnya rasa ingin tahu
kurangnya kemampuan untuk melakukan kajian secara kritis thd suatu masalah
sumber : Iwan Darmansjah Pusat Uji KLinik Obat, FKUI

3.      Bagaimana langkah-langkah EBM dilakukan?
Langkah 1      Rumuskan pertanyaan klinis tentang pasien, terdiri atas empat
komponen: Patient, Intervention, Comparison, dan Outcome
Langkah 2      Temukan bukti-bukti yang bisa menjawab pertanyaan itu. Salah satu sumber database yang efisien untuk mencapai tujuan itu adalah PubMed Clinical Queries.
Langkah 3      Lakukan penilaian kritis apakah bukti-bukti benar  (valid),
penting (importance), dan dapat diterapkan di tempat praktik
(applicability)
Langkah 4      Terapkan bukti-bukti kepada pasien. Integrasikan hasil penilaian kritis dengan keterampilan klinis dokter, dan situasi unik biologi, nilai-nilai dan harapan pasien
Langkah 5      Lakukan evaluasi dan perbaiki efektivitas dan  efisiensi dalam menerapkan keempat langkah tersebut

4.      Bagaimana cara pengefektifan EBM?
1. Mendefinisikan masalah ( menghasilkan pertanyaan klinis ).
2. Melacak informasi sumber yang diperlukan
3. Kritis menilai informasi
4. Menerapkan informasi dengan pasien
5. Mengevaluasi kefektifan sebuah informasi
Rosenberg W, Donald A. Evidence based medicine: an approach to clinical problem-solving. BMJ 1995; 310:1122–1126.
a.     mengubah keluhan gejala pada pasien menjadi pertanyaan untuk mencari informasi yang spesifik (termasuk dalam anamnesis, manfaat dan kemungkinan untuk diterapkan
b.    mencari best evidence untuk menjawab pertanyaan
c.     menilai secara kritis fakta-fakta yang diperoleh dari sudut keabsahan manfaat dan kemungkinan untuk diterapkan
d.    terapkan kepada pasien setelah mengintegrasi penilaian kritis dengan critical expertise dan keadaan yang unik diri pasien
e.     evaluasi efektivitas dan efisien untuk suatu kemajuan
(Sumber:www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.
5.      Apa tujuan dari EBM?
- membantu mengklinisi memberikan pelayanan medis yang lebih baik agar diperoleh hasil klinis (clinical outcome) yang optimal bagi pasien
- pengambilan keputusan klinis lebih efektif, aman, reliable, efisien dan cost-effective.
-memberikan pengembangan berbasis bukti dari riset yang menggunakan metodologi yang benar.
- mengembalikan fokus perhatian dokter dari pelayanan medis berorientasi penyakit ke pelayanan medis berorientasi pasien (patient-centered medical care)

Sumber : PDF oleh Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
- membantu mengklinisi memberikan pelayanan medis yang lebih baik agar diperoleh hasil klinis (clinical outcome) yang optimal bagi pasien
- pengambilan keputusan klinis lebih efektif, aman, reliable, efisien dan cost-effective.
-memberikan pengembangan berbasis bukti dari riset yang menggunakan metodologi yang benar.
- mengembalikan fokus perhatian dokter dari pelayanan medis berorientasi penyakit ke pelayanan medis berorientasi pasien (patient-centered medical care)
Sumber : PDF oleh Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

6.      Mengapa harus menggunakan EBM tidak dengan menggunakan metode yang lain?
 -karena metode EBM saat ini lebih efektif
EBM sekarang telah menjadi salah satu istilah sistem kedokteran yang paling penting, yaitu dengan metode langkah EBM, pengetahuan empiris yang tersedia tentang persoalan klinis dapat digunakan untuk membandingkan dengan pengalaman klinik dan observasi dari klinikan tersebut. Ini juga terlihat bahwa EBM penting untuk menganalisis kemungkinan, permasalahan, dan kekurangan dari langkah pendekatan yang diambil.
(journal : Evidence-based medicine in psychopharmacotherapy: possibilities, problems and limitations; Hans-Ju¨rgen Mo¨ller • Wolfgang Maie; 2009)

7.      Bagaimana cara melakukan langkah critical appraisal dengan baik?
Dikatakan oleh Jane M Young dalam “How to critically Appraise an Article” (2009) bahwa terdapat 10 pertanyaan yang harus muncul. Apabila kesepuluh pertanyaan ini telah mendapat penjelasan, maka pembelajar dianggap telah melakukan langkah critical appraisal dengan baik.
-         VIA
o   menyiapkan sesi analisia
o   baca keseluruhan artikel tanpa mencatat untuk memahami gagasan dan tujuan penulisan serta topik utama dari artikel tersebut
o   menggaris bawahi gagasan utama dan membuat catatan lengkapnya
o   mengoraksi tujuan utama, metode yang digunakan, hasil penelitian dan kesimpulan dari hasil analisis
o   menyusun CA sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yaitu introdution, body dan conclusion
o   mengidentifikasi proses yang perlu diperbaiki
(sumber : www.deliveri.org)
-          
8.      Bagaimana hubungan antara critical appraisal dengan pola pembelajaran EBM?
Critical Appraisal merupakan bagian dari kedokteran berbasis bukti (evidence-based medicine) diartikan sbagai suatu proses evaluasi secara cermat dan sistematis suatu artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas, dan kegunaannya dalam praktik klinis.
Oxford Centre for Evidence-based Medicine. Levels of evidence. 2012. [Citedon June 10, 2012]. Available onlne on http://cebm.net 
Critical appraisal (penilaian kritis) merupakan salah satu strategi dalam EBM tentang kekuatan bukti dan interpretasi yang benar bukti riset merupakan salah satu langkah penting yang digunakan dalam praktik EBM seperti sebelum pada praktik klinis perlu dianalisis dengan kritis menggunakan (critical appraisal), pengguna informasi dari artikel riset asli perlu melakukan penilaian kritis (critical appraisal) terhadap informasi yang diberikan.
Sumber : PDF oleh Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
CA merupakan dasar dari EBM yang didasarkan dari CT dan bersumber dari IT jika IT-nya bagus maka informasi yang didpat juga akan bagus sehingga seseorang dapat melakukan CA Bermula dari permasalahan kemudian mencari sumber (IT) lalu kita melakukan CT yang merupakan suatu awal dari suatu CA lalu dihasilkan EBM atau padoman yang digunakan dokter sebagai tatalaksana pasien.( Sumber; www.ugm.ac.id)

9.      Apakah dampak positif dan negatif dari critical appraisal?
Positif
·        Merupakan metode yang sistematis untuk menilai hasil, validitas dan kegunaan dari publikasi artikel ilmiah
·        Jalan untuk mengurangi jurang antara riset dengan praktis.
·        Mendorong penilaian objektif tentang kegunaan sebuah informasi ilmiah.
·        Critikal Appraisal merupakan keterampilan yang tidak sulit dikuasai dan dikembangkan.
Negatif
·        Membutuhkan banyak waktu terutama pada awal.
·        Tidak selalu memberikan jawaban yang mudah
·        Mengurangi semangat, terutama bila akses terhadap hasil penelitian yang baik pada bidang tertentu sangat terbatas.
(Sumber: Joko Mulyanto, Departement of Public Health & Community Medicine Jendral Soedirman University School)
Þ    Dampak positif CA
• Tidak mudah terpengaruh
• Tidak membedakan baik dengan yang salah
• Dapat mengambil keputusan yang akurat
Þ    Dampak Negatif CA
• Terlalu lama mengkaji dan memutuskan suatu informasi

10. Bagaimana hubungan pertanyaan klinis dengan PICO?
11. Apa manfaat dari desain penelitian blind?
12. Bagaimana menentukan sebuah penelitian itu valid selain menggunakan metode RCT dan blind?
13. Apa perbedaan antara diagnosis dan prognosis?
Dikutip dari Kamus Saku Kedokteran Dorland (Edisi 28), bahwa
Ø  Prognosis artinya ramalan kemugnkinan perjalanan dan hasil akhir suatu kelainan.
Ø  Diagnosis artinya penentuan sifat penyakit atau membedakan satu penyakit dengan lainnya.

14. Apa tujuan melakukan prognosis?
Tujuan dari prognosis adalah untuk mengkomunikasikan prediksi dari kondisi pasien di masa datang, dengan penyakit yang telah dideritanya.
Sumber : Putririnriani, Pengertian Diagnosis, Prognosis, Mendengar, dan Mendengarkan, 2014
v Menentukan rencana terapi selanjutnya
v Sabagai bahan pertimbangan perawatan dan rehabilitasi
Markam, Sumarno. 2003. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta : Universitas Indonesia
Wiramihardja, Sutarjo A. 2004. Pengantar Psikologi Klinis. Bandung : Retika Aditama
Sunberg, N.D. 1983. Introduction to Clinical Psychology. New Jersay : Prentice-Hall.Inc



1.      Kapan metode EBM diterapkan?
2.      Metode lain selain EBMStep 1
1.      EBM (Evidence Based Medicine)
- pendekatan pada pengelolaan pasien yang mengaplikasikan informasi medis dar hasil penelitian yang paling baik dan sohih.
- pendekatan medis  berdasarkan bukti bukti ilmiah untuk kepentingan pelayanan pasien
- bukt-bukti ilmiah yang didapat dari peneltian terpercaya dan terbaru.
2.      Prognosis
-dugaan sementara dalam menganalisa suatu masalah
-prediksi/perkiraan dari akhir suatu penyakit berdasarkan informasi diagnosis yang muncul setelah diagnosis dibuat.
-prediksi tentang bagaimana pasien akan berkembang
3.      Sumber primer
-bukti bukti tertulis tangan pertama dari sejarah yang dibuat pada waktu peristiwa terjadi oleh orang yang ada atau hadir pada peristiwa tersebut.
-sumber yang berasal dari penelitian dan informasinya masih lengkap belum mengalami proses penyuntingan.
4.      Critical appraisal
-suatu proses evalusi yang cermat dan sistematis suatu artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas dan kegunaannya dalam praktik klinis.
-kajian kritis terhadap artikel ilmiah guna mengetahui apakah artikel itu layak rujuk atau tidak untuk dijadikan landasan pengambilan keputusan klinis.
-metode untuk mengkritis cara ilmiah suatu sumber atua materi yang didapat
5.      Randomized controlled trial
-prosedur yang digunakan pada uji coba suatu medis
-metode penelitian yang melibatkan pasien sesungguhnya
-desain penelitian yang menggunakan uji coba sample secara acak
6.      Layak rujuk
-dapat dirujuk karena terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan
-sudah ada persetujuan akan keputusan yang diputuskan
7.      PICO (problem/pasien, intervention, comparisson, dan outcome)
-Problem/ pasien didapatkan dari anamnesis keluhan dari pasien sendiri
-Intervention merupakan tindakan medis yang dilakukan pada pasien
-Comparisson merupakan perbandingan pengobatan atau diagnosis terbaik yang sesuai dengan anamnesis
-Outcome adalah hasil yang diharapkan
8.      Jurnal Ilmiah
-suatu jenis jurnal akademis dimana penulis mempublikasikan artikel ilmiah
-suatu keputusan atau hasil keputusan yang berisikan bahan yang snagat diminati orang saat diterbitkan
-majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis lmiah)
-bentuk dari publikasi penelitian ilmiah
9.      Valid
-suatu data yang dapat dipercaya dan dipertanggug jawabkan
10. Penelitian Diagnosis
-metode penelitian yang menuntun seorang peneliti kearah suatu tindakan dari sebab sebab timbulnya gejala
11. Pertanyaan klinis
-pertanyaan yang diberikan oleh dokter ketika anamnesis
-pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui gejala klinis yang dialami oleh pasien
12. Ketrampilan
-kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran, ide dan kreativitas dalam mengerjakan sesuatu sehingga lebih bermakna
13. Blind
-buta atau desain penelitian dimana respondennya belum mengetahuinya.
-digunakan untuk mengurangi subjektivitas
Step 2
















Step 7

1.      Apa manfaat EBM dalam praktek dunia kedokteran?
dapat memilih metode pencegahan penyakit yang terbaru, memilih terapi yang terbaik untuk pasien sesuai dengan kebutuhan pasien dan kemampuan klinis dokter.
·         agar dokter tidak salah mendiagnosis
·         agar dokter dapat memberikan terapi yang tepat untuk pasien
·         agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien

Sumber : wiryo, H., 2002, kajian ritis makalah ilmiah kedokteran klinik menurut kedokteran berbasisi bukti, sagung seto, jakart

·         untuk memperbaiki tata laksana pasien
·         memecahkan masalah pasien
·         meningkatkan kualitas pelayanan efisiensi out come klinis
·         untuk memperoleh informasi muntakhir dan sah tentang kemajuan ilmu pengetahuan

2.      Apakah kendala EBM dalam dunia kedokteran?
a.       Terbatasnya kemampuan dalam melakukan telaah kritis
b.      Secara umum, seseorang lebih suka jawaban yang muda.h didapat dan cepat diakses sehingga banyak orang yang enggan melakukan critical appraisal atas suatu jurnal ilmiah. Hal ini terkadang mengakibtakan kurang optimalnya pelayanan bagi pasien.
c.       Untuk beberapa maslaah klinis kadangkala tidak ditemukan artikel atau jurnal yang relevan sehingga proses EBM terkadang tidak banyak membantu para klinisi dalam memecahkan persoalan mereka.
d.      Konsep penerapan EBM seringkali tidak sejalan dengan sikap skeptis klinisi yang enggan mengubah pola praktek kedokteran seperti biasanya.
e.       Kendala finansal dan kebijakan sistem insentif yang bertolak belakang dengan praktek EBM.
f.       Terbatasnya ketersediaan akses terhadap literatur yang relevan.
g.      Terbatasnya waktu, terutama bagi staf pengajar.
Poin poin tersebuut dinyatakan oleh Edwin Setiabudi dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian Biomedis” (sine anne, halaman 128 bab IX).
-butuh banyak waktu
-pasien susah diajak berinteraksi
Learning Issue :
-         kurangnya pengetahuan
-         kurangnya fasilitas
-         kurangnya rasa ingin tahu
kurangnya kemampuan untuk melakukan kajian secara kritis thd suatu masalah
sumber : Iwan Darmansjah Pusat Uji KLinik Obat, FKUI

3.      Bagaimana langkah-langkah EBM dilakukan?
Langkah 1      Rumuskan pertanyaan klinis tentang pasien, terdiri atas empat
komponen: Patient, Intervention, Comparison, dan Outcome
Langkah 2      Temukan bukti-bukti yang bisa menjawab pertanyaan itu. Salah satu sumber database yang efisien untuk mencapai tujuan itu adalah PubMed Clinical Queries.
Langkah 3      Lakukan penilaian kritis apakah bukti-bukti benar  (valid),
penting (importance), dan dapat diterapkan di tempat praktik
(applicability)
Langkah 4      Terapkan bukti-bukti kepada pasien. Integrasikan hasil penilaian kritis dengan keterampilan klinis dokter, dan situasi unik biologi, nilai-nilai dan harapan pasien
Langkah 5      Lakukan evaluasi dan perbaiki efektivitas dan  efisiensi dalam menerapkan keempat langkah tersebut

4.      Bagaimana cara pengefektifan EBM?
1. Mendefinisikan masalah ( menghasilkan pertanyaan klinis ).
2. Melacak informasi sumber yang diperlukan
3. Kritis menilai informasi
4. Menerapkan informasi dengan pasien
5. Mengevaluasi kefektifan sebuah informasi
Rosenberg W, Donald A. Evidence based medicine: an approach to clinical problem-solving. BMJ 1995; 310:1122–1126.
a.     mengubah keluhan gejala pada pasien menjadi pertanyaan untuk mencari informasi yang spesifik (termasuk dalam anamnesis, manfaat dan kemungkinan untuk diterapkan
b.    mencari best evidence untuk menjawab pertanyaan
c.     menilai secara kritis fakta-fakta yang diperoleh dari sudut keabsahan manfaat dan kemungkinan untuk diterapkan
d.    terapkan kepada pasien setelah mengintegrasi penilaian kritis dengan critical expertise dan keadaan yang unik diri pasien
e.     evaluasi efektivitas dan efisien untuk suatu kemajuan
(Sumber:www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.
5.      Apa tujuan dari EBM?
- membantu mengklinisi memberikan pelayanan medis yang lebih baik agar diperoleh hasil klinis (clinical outcome) yang optimal bagi pasien
- pengambilan keputusan klinis lebih efektif, aman, reliable, efisien dan cost-effective.
-memberikan pengembangan berbasis bukti dari riset yang menggunakan metodologi yang benar.
- mengembalikan fokus perhatian dokter dari pelayanan medis berorientasi penyakit ke pelayanan medis berorientasi pasien (patient-centered medical care)

Sumber : PDF oleh Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
- membantu mengklinisi memberikan pelayanan medis yang lebih baik agar diperoleh hasil klinis (clinical outcome) yang optimal bagi pasien
- pengambilan keputusan klinis lebih efektif, aman, reliable, efisien dan cost-effective.
-memberikan pengembangan berbasis bukti dari riset yang menggunakan metodologi yang benar.
- mengembalikan fokus perhatian dokter dari pelayanan medis berorientasi penyakit ke pelayanan medis berorientasi pasien (patient-centered medical care)
Sumber : PDF oleh Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

6.      Mengapa harus menggunakan EBM tidak dengan menggunakan metode yang lain?
 -karena metode EBM saat ini lebih efektif
EBM sekarang telah menjadi salah satu istilah sistem kedokteran yang paling penting, yaitu dengan metode langkah EBM, pengetahuan empiris yang tersedia tentang persoalan klinis dapat digunakan untuk membandingkan dengan pengalaman klinik dan observasi dari klinikan tersebut. Ini juga terlihat bahwa EBM penting untuk menganalisis kemungkinan, permasalahan, dan kekurangan dari langkah pendekatan yang diambil.
(journal : Evidence-based medicine in psychopharmacotherapy: possibilities, problems and limitations; Hans-Ju¨rgen Mo¨ller • Wolfgang Maie; 2009)

7.      Bagaimana cara melakukan langkah critical appraisal dengan baik?
Dikatakan oleh Jane M Young dalam “How to critically Appraise an Article” (2009) bahwa terdapat 10 pertanyaan yang harus muncul. Apabila kesepuluh pertanyaan ini telah mendapat penjelasan, maka pembelajar dianggap telah melakukan langkah critical appraisal dengan baik.
-         VIA
o   menyiapkan sesi analisia
o   baca keseluruhan artikel tanpa mencatat untuk memahami gagasan dan tujuan penulisan serta topik utama dari artikel tersebut
o   menggaris bawahi gagasan utama dan membuat catatan lengkapnya
o   mengoraksi tujuan utama, metode yang digunakan, hasil penelitian dan kesimpulan dari hasil analisis
o   menyusun CA sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yaitu introdution, body dan conclusion
o   mengidentifikasi proses yang perlu diperbaiki
(sumber : www.deliveri.org)
-          
8.      Bagaimana hubungan antara critical appraisal dengan pola pembelajaran EBM?
Critical Appraisal merupakan bagian dari kedokteran berbasis bukti (evidence-based medicine) diartikan sbagai suatu proses evaluasi secara cermat dan sistematis suatu artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas, dan kegunaannya dalam praktik klinis.
Oxford Centre for Evidence-based Medicine. Levels of evidence. 2012. [Citedon June 10, 2012]. Available onlne on http://cebm.net 
Critical appraisal (penilaian kritis) merupakan salah satu strategi dalam EBM tentang kekuatan bukti dan interpretasi yang benar bukti riset merupakan salah satu langkah penting yang digunakan dalam praktik EBM seperti sebelum pada praktik klinis perlu dianalisis dengan kritis menggunakan (critical appraisal), pengguna informasi dari artikel riset asli perlu melakukan penilaian kritis (critical appraisal) terhadap informasi yang diberikan.
Sumber : PDF oleh Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
CA merupakan dasar dari EBM yang didasarkan dari CT dan bersumber dari IT jika IT-nya bagus maka informasi yang didpat juga akan bagus sehingga seseorang dapat melakukan CA Bermula dari permasalahan kemudian mencari sumber (IT) lalu kita melakukan CT yang merupakan suatu awal dari suatu CA lalu dihasilkan EBM atau padoman yang digunakan dokter sebagai tatalaksana pasien.( Sumber; www.ugm.ac.id)

9.      Apakah dampak positif dan negatif dari critical appraisal?
Positif
·        Merupakan metode yang sistematis untuk menilai hasil, validitas dan kegunaan dari publikasi artikel ilmiah
·        Jalan untuk mengurangi jurang antara riset dengan praktis.
·        Mendorong penilaian objektif tentang kegunaan sebuah informasi ilmiah.
·        Critikal Appraisal merupakan keterampilan yang tidak sulit dikuasai dan dikembangkan.
Negatif
·        Membutuhkan banyak waktu terutama pada awal.
·        Tidak selalu memberikan jawaban yang mudah
·        Mengurangi semangat, terutama bila akses terhadap hasil penelitian yang baik pada bidang tertentu sangat terbatas.
(Sumber: Joko Mulyanto, Departement of Public Health & Community Medicine Jendral Soedirman University School)
Þ    Dampak positif CA
• Tidak mudah terpengaruh
• Tidak membedakan baik dengan yang salah
• Dapat mengambil keputusan yang akurat
Þ    Dampak Negatif CA
• Terlalu lama mengkaji dan memutuskan suatu informasi

10. Bagaimana hubungan pertanyaan klinis dengan PICO?
11. Apa manfaat dari desain penelitian blind?
12. Bagaimana menentukan sebuah penelitian itu valid selain menggunakan metode RCT dan blind?
13. Apa perbedaan antara diagnosis dan prognosis?
Dikutip dari Kamus Saku Kedokteran Dorland (Edisi 28), bahwa
Ø  Prognosis artinya ramalan kemugnkinan perjalanan dan hasil akhir suatu kelainan.
Ø  Diagnosis artinya penentuan sifat penyakit atau membedakan satu penyakit dengan lainnya.

14. Apa tujuan melakukan prognosis?
Tujuan dari prognosis adalah untuk mengkomunikasikan prediksi dari kondisi pasien di masa datang, dengan penyakit yang telah dideritanya.
Sumber : Putririnriani, Pengertian Diagnosis, Prognosis, Mendengar, dan Mendengarkan, 2014
v Menentukan rencana terapi selanjutnya
v Sabagai bahan pertimbangan perawatan dan rehabilitasi
Markam, Sumarno. 2003. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta : Universitas Indonesia
Wiramihardja, Sutarjo A. 2004. Pengantar Psikologi Klinis. Bandung : Retika Aditama
Sunberg, N.D. 1983. Introduction to Clinical Psychology. New Jersay : Prentice-Hall.Inc



1.      Kapan metode EBM diterapkan?
2.      Metode lain selain EBMStep 1
1.      EBM (Evidence Based Medicine)
- pendekatan pada pengelolaan pasien yang mengaplikasikan informasi medis dar hasil penelitian yang paling baik dan sohih.
- pendekatan medis  berdasarkan bukti bukti ilmiah untuk kepentingan pelayanan pasien
- bukt-bukti ilmiah yang didapat dari peneltian terpercaya dan terbaru.
2.      Prognosis
-dugaan sementara dalam menganalisa suatu masalah
-prediksi/perkiraan dari akhir suatu penyakit berdasarkan informasi diagnosis yang muncul setelah diagnosis dibuat.
-prediksi tentang bagaimana pasien akan berkembang
3.      Sumber primer
-bukti bukti tertulis tangan pertama dari sejarah yang dibuat pada waktu peristiwa terjadi oleh orang yang ada atau hadir pada peristiwa tersebut.
-sumber yang berasal dari penelitian dan informasinya masih lengkap belum mengalami proses penyuntingan.
4.      Critical appraisal
-suatu proses evalusi yang cermat dan sistematis suatu artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas dan kegunaannya dalam praktik klinis.
-kajian kritis terhadap artikel ilmiah guna mengetahui apakah artikel itu layak rujuk atau tidak untuk dijadikan landasan pengambilan keputusan klinis.
-metode untuk mengkritis cara ilmiah suatu sumber atua materi yang didapat
5.      Randomized controlled trial
-prosedur yang digunakan pada uji coba suatu medis
-metode penelitian yang melibatkan pasien sesungguhnya
-desain penelitian yang menggunakan uji coba sample secara acak
6.      Layak rujuk
-dapat dirujuk karena terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan
-sudah ada persetujuan akan keputusan yang diputuskan
7.      PICO (problem/pasien, intervention, comparisson, dan outcome)
-Problem/ pasien didapatkan dari anamnesis keluhan dari pasien sendiri
-Intervention merupakan tindakan medis yang dilakukan pada pasien
-Comparisson merupakan perbandingan pengobatan atau diagnosis terbaik yang sesuai dengan anamnesis
-Outcome adalah hasil yang diharapkan
8.      Jurnal Ilmiah
-suatu jenis jurnal akademis dimana penulis mempublikasikan artikel ilmiah
-suatu keputusan atau hasil keputusan yang berisikan bahan yang snagat diminati orang saat diterbitkan
-majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis lmiah)
-bentuk dari publikasi penelitian ilmiah
9.      Valid
-suatu data yang dapat dipercaya dan dipertanggug jawabkan
10. Penelitian Diagnosis
-metode penelitian yang menuntun seorang peneliti kearah suatu tindakan dari sebab sebab timbulnya gejala
11. Pertanyaan klinis
-pertanyaan yang diberikan oleh dokter ketika anamnesis
-pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui gejala klinis yang dialami oleh pasien
12. Ketrampilan
-kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran, ide dan kreativitas dalam mengerjakan sesuatu sehingga lebih bermakna
13. Blind
-buta atau desain penelitian dimana respondennya belum mengetahuinya.
-digunakan untuk mengurangi subjektivitas
Step 2
















Step 7

1.      Apa manfaat EBM dalam praktek dunia kedokteran?
dapat memilih metode pencegahan penyakit yang terbaru, memilih terapi yang terbaik untuk pasien sesuai dengan kebutuhan pasien dan kemampuan klinis dokter.
·         agar dokter tidak salah mendiagnosis
·         agar dokter dapat memberikan terapi yang tepat untuk pasien
·         agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien

Sumber : wiryo, H., 2002, kajian ritis makalah ilmiah kedokteran klinik menurut kedokteran berbasisi bukti, sagung seto, jakart

·         untuk memperbaiki tata laksana pasien
·         memecahkan masalah pasien
·         meningkatkan kualitas pelayanan efisiensi out come klinis
·         untuk memperoleh informasi muntakhir dan sah tentang kemajuan ilmu pengetahuan

2.      Apakah kendala EBM dalam dunia kedokteran?
a.       Terbatasnya kemampuan dalam melakukan telaah kritis
b.      Secara umum, seseorang lebih suka jawaban yang muda.h didapat dan cepat diakses sehingga banyak orang yang enggan melakukan critical appraisal atas suatu jurnal ilmiah. Hal ini terkadang mengakibtakan kurang optimalnya pelayanan bagi pasien.
c.       Untuk beberapa maslaah klinis kadangkala tidak ditemukan artikel atau jurnal yang relevan sehingga proses EBM terkadang tidak banyak membantu para klinisi dalam memecahkan persoalan mereka.
d.      Konsep penerapan EBM seringkali tidak sejalan dengan sikap skeptis klinisi yang enggan mengubah pola praktek kedokteran seperti biasanya.
e.       Kendala finansal dan kebijakan sistem insentif yang bertolak belakang dengan praktek EBM.
f.       Terbatasnya ketersediaan akses terhadap literatur yang relevan.
g.      Terbatasnya waktu, terutama bagi staf pengajar.
Poin poin tersebuut dinyatakan oleh Edwin Setiabudi dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian Biomedis” (sine anne, halaman 128 bab IX).
-butuh banyak waktu
-pasien susah diajak berinteraksi
Learning Issue :
-         kurangnya pengetahuan
-         kurangnya fasilitas
-         kurangnya rasa ingin tahu
kurangnya kemampuan untuk melakukan kajian secara kritis thd suatu masalah
sumber : Iwan Darmansjah Pusat Uji KLinik Obat, FKUI

3.      Bagaimana langkah-langkah EBM dilakukan?
Langkah 1      Rumuskan pertanyaan klinis tentang pasien, terdiri atas empat
komponen: Patient, Intervention, Comparison, dan Outcome
Langkah 2      Temukan bukti-bukti yang bisa menjawab pertanyaan itu. Salah satu sumber database yang efisien untuk mencapai tujuan itu adalah PubMed Clinical Queries.
Langkah 3      Lakukan penilaian kritis apakah bukti-bukti benar  (valid),
penting (importance), dan dapat diterapkan di tempat praktik
(applicability)
Langkah 4      Terapkan bukti-bukti kepada pasien. Integrasikan hasil penilaian kritis dengan keterampilan klinis dokter, dan situasi unik biologi, nilai-nilai dan harapan pasien
Langkah 5      Lakukan evaluasi dan perbaiki efektivitas dan  efisiensi dalam menerapkan keempat langkah tersebut

4.      Bagaimana cara pengefektifan EBM?
1. Mendefinisikan masalah ( menghasilkan pertanyaan klinis ).
2. Melacak informasi sumber yang diperlukan
3. Kritis menilai informasi
4. Menerapkan informasi dengan pasien
5. Mengevaluasi kefektifan sebuah informasi
Rosenberg W, Donald A. Evidence based medicine: an approach to clinical problem-solving. BMJ 1995; 310:1122–1126.
a.     mengubah keluhan gejala pada pasien menjadi pertanyaan untuk mencari informasi yang spesifik (termasuk dalam anamnesis, manfaat dan kemungkinan untuk diterapkan
b.    mencari best evidence untuk menjawab pertanyaan
c.     menilai secara kritis fakta-fakta yang diperoleh dari sudut keabsahan manfaat dan kemungkinan untuk diterapkan
d.    terapkan kepada pasien setelah mengintegrasi penilaian kritis dengan critical expertise dan keadaan yang unik diri pasien
e.     evaluasi efektivitas dan efisien untuk suatu kemajuan
(Sumber:www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.
5.      Apa tujuan dari EBM?
- membantu mengklinisi memberikan pelayanan medis yang lebih baik agar diperoleh hasil klinis (clinical outcome) yang optimal bagi pasien
- pengambilan keputusan klinis lebih efektif, aman, reliable, efisien dan cost-effective.
-memberikan pengembangan berbasis bukti dari riset yang menggunakan metodologi yang benar.
- mengembalikan fokus perhatian dokter dari pelayanan medis berorientasi penyakit ke pelayanan medis berorientasi pasien (patient-centered medical care)

Sumber : PDF oleh Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
- membantu mengklinisi memberikan pelayanan medis yang lebih baik agar diperoleh hasil klinis (clinical outcome) yang optimal bagi pasien
- pengambilan keputusan klinis lebih efektif, aman, reliable, efisien dan cost-effective.
-memberikan pengembangan berbasis bukti dari riset yang menggunakan metodologi yang benar.
- mengembalikan fokus perhatian dokter dari pelayanan medis berorientasi penyakit ke pelayanan medis berorientasi pasien (patient-centered medical care)
Sumber : PDF oleh Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

6.      Mengapa harus menggunakan EBM tidak dengan menggunakan metode yang lain?
 -karena metode EBM saat ini lebih efektif
EBM sekarang telah menjadi salah satu istilah sistem kedokteran yang paling penting, yaitu dengan metode langkah EBM, pengetahuan empiris yang tersedia tentang persoalan klinis dapat digunakan untuk membandingkan dengan pengalaman klinik dan observasi dari klinikan tersebut. Ini juga terlihat bahwa EBM penting untuk menganalisis kemungkinan, permasalahan, dan kekurangan dari langkah pendekatan yang diambil.
(journal : Evidence-based medicine in psychopharmacotherapy: possibilities, problems and limitations; Hans-Ju¨rgen Mo¨ller • Wolfgang Maie; 2009)

7.      Bagaimana cara melakukan langkah critical appraisal dengan baik?
Dikatakan oleh Jane M Young dalam “How to critically Appraise an Article” (2009) bahwa terdapat 10 pertanyaan yang harus muncul. Apabila kesepuluh pertanyaan ini telah mendapat penjelasan, maka pembelajar dianggap telah melakukan langkah critical appraisal dengan baik.
-         VIA
o   menyiapkan sesi analisia
o   baca keseluruhan artikel tanpa mencatat untuk memahami gagasan dan tujuan penulisan serta topik utama dari artikel tersebut
o   menggaris bawahi gagasan utama dan membuat catatan lengkapnya
o   mengoraksi tujuan utama, metode yang digunakan, hasil penelitian dan kesimpulan dari hasil analisis
o   menyusun CA sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yaitu introdution, body dan conclusion
o   mengidentifikasi proses yang perlu diperbaiki
(sumber : www.deliveri.org)
-          
8.      Bagaimana hubungan antara critical appraisal dengan pola pembelajaran EBM?
Critical Appraisal merupakan bagian dari kedokteran berbasis bukti (evidence-based medicine) diartikan sbagai suatu proses evaluasi secara cermat dan sistematis suatu artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas, dan kegunaannya dalam praktik klinis.
Oxford Centre for Evidence-based Medicine. Levels of evidence. 2012. [Citedon June 10, 2012]. Available onlne on http://cebm.net 
Critical appraisal (penilaian kritis) merupakan salah satu strategi dalam EBM tentang kekuatan bukti dan interpretasi yang benar bukti riset merupakan salah satu langkah penting yang digunakan dalam praktik EBM seperti sebelum pada praktik klinis perlu dianalisis dengan kritis menggunakan (critical appraisal), pengguna informasi dari artikel riset asli perlu melakukan penilaian kritis (critical appraisal) terhadap informasi yang diberikan.
Sumber : PDF oleh Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
CA merupakan dasar dari EBM yang didasarkan dari CT dan bersumber dari IT jika IT-nya bagus maka informasi yang didpat juga akan bagus sehingga seseorang dapat melakukan CA Bermula dari permasalahan kemudian mencari sumber (IT) lalu kita melakukan CT yang merupakan suatu awal dari suatu CA lalu dihasilkan EBM atau padoman yang digunakan dokter sebagai tatalaksana pasien.( Sumber; www.ugm.ac.id)

9.      Apakah dampak positif dan negatif dari critical appraisal?
Positif
·        Merupakan metode yang sistematis untuk menilai hasil, validitas dan kegunaan dari publikasi artikel ilmiah
·        Jalan untuk mengurangi jurang antara riset dengan praktis.
·        Mendorong penilaian objektif tentang kegunaan sebuah informasi ilmiah.
·        Critikal Appraisal merupakan keterampilan yang tidak sulit dikuasai dan dikembangkan.
Negatif
·        Membutuhkan banyak waktu terutama pada awal.
·        Tidak selalu memberikan jawaban yang mudah
·        Mengurangi semangat, terutama bila akses terhadap hasil penelitian yang baik pada bidang tertentu sangat terbatas.
(Sumber: Joko Mulyanto, Departement of Public Health & Community Medicine Jendral Soedirman University School)
Þ    Dampak positif CA
• Tidak mudah terpengaruh
• Tidak membedakan baik dengan yang salah
• Dapat mengambil keputusan yang akurat
Þ    Dampak Negatif CA
• Terlalu lama mengkaji dan memutuskan suatu informasi

10. Bagaimana hubungan pertanyaan klinis dengan PICO?
11. Apa manfaat dari desain penelitian blind?
12. Bagaimana menentukan sebuah penelitian itu valid selain menggunakan metode RCT dan blind?
13. Apa perbedaan antara diagnosis dan prognosis?
Dikutip dari Kamus Saku Kedokteran Dorland (Edisi 28), bahwa
Ø  Prognosis artinya ramalan kemugnkinan perjalanan dan hasil akhir suatu kelainan.
Ø  Diagnosis artinya penentuan sifat penyakit atau membedakan satu penyakit dengan lainnya.

14. Apa tujuan melakukan prognosis?
Tujuan dari prognosis adalah untuk mengkomunikasikan prediksi dari kondisi pasien di masa datang, dengan penyakit yang telah dideritanya.
Sumber : Putririnriani, Pengertian Diagnosis, Prognosis, Mendengar, dan Mendengarkan, 2014
v Menentukan rencana terapi selanjutnya
v Sabagai bahan pertimbangan perawatan dan rehabilitasi
Markam, Sumarno. 2003. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta : Universitas Indonesia
Wiramihardja, Sutarjo A. 2004. Pengantar Psikologi Klinis. Bandung : Retika Aditama
Sunberg, N.D. 1983. Introduction to Clinical Psychology. New Jersay : Prentice-Hall.Inc



1.      Kapan metode EBM diterapkan?
2.      Metode lain selain EBMStep 1
1.      EBM (Evidence Based Medicine)
- pendekatan pada pengelolaan pasien yang mengaplikasikan informasi medis dar hasil penelitian yang paling baik dan sohih.
- pendekatan medis  berdasarkan bukti bukti ilmiah untuk kepentingan pelayanan pasien
- bukt-bukti ilmiah yang didapat dari peneltian terpercaya dan terbaru.
2.      Prognosis
-dugaan sementara dalam menganalisa suatu masalah
-prediksi/perkiraan dari akhir suatu penyakit berdasarkan informasi diagnosis yang muncul setelah diagnosis dibuat.
-prediksi tentang bagaimana pasien akan berkembang
3.      Sumber primer
-bukti bukti tertulis tangan pertama dari sejarah yang dibuat pada waktu peristiwa terjadi oleh orang yang ada atau hadir pada peristiwa tersebut.
-sumber yang berasal dari penelitian dan informasinya masih lengkap belum mengalami proses penyuntingan.
4.      Critical appraisal
-suatu proses evalusi yang cermat dan sistematis suatu artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas dan kegunaannya dalam praktik klinis.
-kajian kritis terhadap artikel ilmiah guna mengetahui apakah artikel itu layak rujuk atau tidak untuk dijadikan landasan pengambilan keputusan klinis.
-metode untuk mengkritis cara ilmiah suatu sumber atua materi yang didapat
5.      Randomized controlled trial
-prosedur yang digunakan pada uji coba suatu medis
-metode penelitian yang melibatkan pasien sesungguhnya
-desain penelitian yang menggunakan uji coba sample secara acak
6.      Layak rujuk
-dapat dirujuk karena terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan
-sudah ada persetujuan akan keputusan yang diputuskan
7.      PICO (problem/pasien, intervention, comparisson, dan outcome)
-Problem/ pasien didapatkan dari anamnesis keluhan dari pasien sendiri
-Intervention merupakan tindakan medis yang dilakukan pada pasien
-Comparisson merupakan perbandingan pengobatan atau diagnosis terbaik yang sesuai dengan anamnesis
-Outcome adalah hasil yang diharapkan
8.      Jurnal Ilmiah
-suatu jenis jurnal akademis dimana penulis mempublikasikan artikel ilmiah
-suatu keputusan atau hasil keputusan yang berisikan bahan yang snagat diminati orang saat diterbitkan
-majalah publikasi yang memuat KTI (Karya Tulis lmiah)
-bentuk dari publikasi penelitian ilmiah
9.      Valid
-suatu data yang dapat dipercaya dan dipertanggug jawabkan
10. Penelitian Diagnosis
-metode penelitian yang menuntun seorang peneliti kearah suatu tindakan dari sebab sebab timbulnya gejala
11. Pertanyaan klinis
-pertanyaan yang diberikan oleh dokter ketika anamnesis
-pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui gejala klinis yang dialami oleh pasien
12. Ketrampilan
-kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran, ide dan kreativitas dalam mengerjakan sesuatu sehingga lebih bermakna
13. Blind
-buta atau desain penelitian dimana respondennya belum mengetahuinya.
-digunakan untuk mengurangi subjektivitas
Step 2
















Step 7

1.      Apa manfaat EBM dalam praktek dunia kedokteran?
dapat memilih metode pencegahan penyakit yang terbaru, memilih terapi yang terbaik untuk pasien sesuai dengan kebutuhan pasien dan kemampuan klinis dokter.
·         agar dokter tidak salah mendiagnosis
·         agar dokter dapat memberikan terapi yang tepat untuk pasien
·         agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien

Sumber : wiryo, H., 2002, kajian ritis makalah ilmiah kedokteran klinik menurut kedokteran berbasisi bukti, sagung seto, jakart

·         untuk memperbaiki tata laksana pasien
·         memecahkan masalah pasien
·         meningkatkan kualitas pelayanan efisiensi out come klinis
·         untuk memperoleh informasi muntakhir dan sah tentang kemajuan ilmu pengetahuan

2.      Apakah kendala EBM dalam dunia kedokteran?
a.       Terbatasnya kemampuan dalam melakukan telaah kritis
b.      Secara umum, seseorang lebih suka jawaban yang muda.h didapat dan cepat diakses sehingga banyak orang yang enggan melakukan critical appraisal atas suatu jurnal ilmiah. Hal ini terkadang mengakibtakan kurang optimalnya pelayanan bagi pasien.
c.       Untuk beberapa maslaah klinis kadangkala tidak ditemukan artikel atau jurnal yang relevan sehingga proses EBM terkadang tidak banyak membantu para klinisi dalam memecahkan persoalan mereka.
d.      Konsep penerapan EBM seringkali tidak sejalan dengan sikap skeptis klinisi yang enggan mengubah pola praktek kedokteran seperti biasanya.
e.       Kendala finansal dan kebijakan sistem insentif yang bertolak belakang dengan praktek EBM.
f.       Terbatasnya ketersediaan akses terhadap literatur yang relevan.
g.      Terbatasnya waktu, terutama bagi staf pengajar.
Poin poin tersebuut dinyatakan oleh Edwin Setiabudi dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian Biomedis” (sine anne, halaman 128 bab IX).
-butuh banyak waktu
-pasien susah diajak berinteraksi
Learning Issue :
-         kurangnya pengetahuan
-         kurangnya fasilitas
-         kurangnya rasa ingin tahu
kurangnya kemampuan untuk melakukan kajian secara kritis thd suatu masalah
sumber : Iwan Darmansjah Pusat Uji KLinik Obat, FKUI

3.      Bagaimana langkah-langkah EBM dilakukan?
Langkah 1      Rumuskan pertanyaan klinis tentang pasien, terdiri atas empat
komponen: Patient, Intervention, Comparison, dan Outcome
Langkah 2      Temukan bukti-bukti yang bisa menjawab pertanyaan itu. Salah satu sumber database yang efisien untuk mencapai tujuan itu adalah PubMed Clinical Queries.
Langkah 3      Lakukan penilaian kritis apakah bukti-bukti benar  (valid),
penting (importance), dan dapat diterapkan di tempat praktik
(applicability)
Langkah 4      Terapkan bukti-bukti kepada pasien. Integrasikan hasil penilaian kritis dengan keterampilan klinis dokter, dan situasi unik biologi, nilai-nilai dan harapan pasien
Langkah 5      Lakukan evaluasi dan perbaiki efektivitas dan  efisiensi dalam menerapkan keempat langkah tersebut

4.      Bagaimana cara pengefektifan EBM?
1. Mendefinisikan masalah ( menghasilkan pertanyaan klinis ).
2. Melacak informasi sumber yang diperlukan
3. Kritis menilai informasi
4. Menerapkan informasi dengan pasien
5. Mengevaluasi kefektifan sebuah informasi
Rosenberg W, Donald A. Evidence based medicine: an approach to clinical problem-solving. BMJ 1995; 310:1122–1126.
a.     mengubah keluhan gejala pada pasien menjadi pertanyaan untuk mencari informasi yang spesifik (termasuk dalam anamnesis, manfaat dan kemungkinan untuk diterapkan
b.    mencari best evidence untuk menjawab pertanyaan
c.     menilai secara kritis fakta-fakta yang diperoleh dari sudut keabsahan manfaat dan kemungkinan untuk diterapkan
d.    terapkan kepada pasien setelah mengintegrasi penilaian kritis dengan critical expertise dan keadaan yang unik diri pasien
e.     evaluasi efektivitas dan efisien untuk suatu kemajuan
(Sumber:www.criticalappraisal.com/gostudy/deepinformation.
5.      Apa tujuan dari EBM?
- membantu mengklinisi memberikan pelayanan medis yang lebih baik agar diperoleh hasil klinis (clinical outcome) yang optimal bagi pasien
- pengambilan keputusan klinis lebih efektif, aman, reliable, efisien dan cost-effective.
-memberikan pengembangan berbasis bukti dari riset yang menggunakan metodologi yang benar.
- mengembalikan fokus perhatian dokter dari pelayanan medis berorientasi penyakit ke pelayanan medis berorientasi pasien (patient-centered medical care)

Sumber : PDF oleh Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
- membantu mengklinisi memberikan pelayanan medis yang lebih baik agar diperoleh hasil klinis (clinical outcome) yang optimal bagi pasien
- pengambilan keputusan klinis lebih efektif, aman, reliable, efisien dan cost-effective.
-memberikan pengembangan berbasis bukti dari riset yang menggunakan metodologi yang benar.
- mengembalikan fokus perhatian dokter dari pelayanan medis berorientasi penyakit ke pelayanan medis berorientasi pasien (patient-centered medical care)
Sumber : PDF oleh Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

6.      Mengapa harus menggunakan EBM tidak dengan menggunakan metode yang lain?
 -karena metode EBM saat ini lebih efektif
EBM sekarang telah menjadi salah satu istilah sistem kedokteran yang paling penting, yaitu dengan metode langkah EBM, pengetahuan empiris yang tersedia tentang persoalan klinis dapat digunakan untuk membandingkan dengan pengalaman klinik dan observasi dari klinikan tersebut. Ini juga terlihat bahwa EBM penting untuk menganalisis kemungkinan, permasalahan, dan kekurangan dari langkah pendekatan yang diambil.
(journal : Evidence-based medicine in psychopharmacotherapy: possibilities, problems and limitations; Hans-Ju¨rgen Mo¨ller • Wolfgang Maie; 2009)

7.      Bagaimana cara melakukan langkah critical appraisal dengan baik?
Dikatakan oleh Jane M Young dalam “How to critically Appraise an Article” (2009) bahwa terdapat 10 pertanyaan yang harus muncul. Apabila kesepuluh pertanyaan ini telah mendapat penjelasan, maka pembelajar dianggap telah melakukan langkah critical appraisal dengan baik.
-         VIA
o   menyiapkan sesi analisia
o   baca keseluruhan artikel tanpa mencatat untuk memahami gagasan dan tujuan penulisan serta topik utama dari artikel tersebut
o   menggaris bawahi gagasan utama dan membuat catatan lengkapnya
o   mengoraksi tujuan utama, metode yang digunakan, hasil penelitian dan kesimpulan dari hasil analisis
o   menyusun CA sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yaitu introdution, body dan conclusion
o   mengidentifikasi proses yang perlu diperbaiki
(sumber : www.deliveri.org)
-          
8.      Bagaimana hubungan antara critical appraisal dengan pola pembelajaran EBM?
Critical Appraisal merupakan bagian dari kedokteran berbasis bukti (evidence-based medicine) diartikan sbagai suatu proses evaluasi secara cermat dan sistematis suatu artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas, dan kegunaannya dalam praktik klinis.
Oxford Centre for Evidence-based Medicine. Levels of evidence. 2012. [Citedon June 10, 2012]. Available onlne on http://cebm.net 
Critical appraisal (penilaian kritis) merupakan salah satu strategi dalam EBM tentang kekuatan bukti dan interpretasi yang benar bukti riset merupakan salah satu langkah penting yang digunakan dalam praktik EBM seperti sebelum pada praktik klinis perlu dianalisis dengan kritis menggunakan (critical appraisal), pengguna informasi dari artikel riset asli perlu melakukan penilaian kritis (critical appraisal) terhadap informasi yang diberikan.
Sumber : PDF oleh Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
CA merupakan dasar dari EBM yang didasarkan dari CT dan bersumber dari IT jika IT-nya bagus maka informasi yang didpat juga akan bagus sehingga seseorang dapat melakukan CA Bermula dari permasalahan kemudian mencari sumber (IT) lalu kita melakukan CT yang merupakan suatu awal dari suatu CA lalu dihasilkan EBM atau padoman yang digunakan dokter sebagai tatalaksana pasien.( Sumber; www.ugm.ac.id)

9.      Apakah dampak positif dan negatif dari critical appraisal?
Positif
·        Merupakan metode yang sistematis untuk menilai hasil, validitas dan kegunaan dari publikasi artikel ilmiah
·        Jalan untuk mengurangi jurang antara riset dengan praktis.
·        Mendorong penilaian objektif tentang kegunaan sebuah informasi ilmiah.
·        Critikal Appraisal merupakan keterampilan yang tidak sulit dikuasai dan dikembangkan.
Negatif
·        Membutuhkan banyak waktu terutama pada awal.
·        Tidak selalu memberikan jawaban yang mudah
·        Mengurangi semangat, terutama bila akses terhadap hasil penelitian yang baik pada bidang tertentu sangat terbatas.
(Sumber: Joko Mulyanto, Departement of Public Health & Community Medicine Jendral Soedirman University School)
Þ    Dampak positif CA
• Tidak mudah terpengaruh
• Tidak membedakan baik dengan yang salah
• Dapat mengambil keputusan yang akurat
Þ    Dampak Negatif CA
• Terlalu lama mengkaji dan memutuskan suatu informasi

10. Bagaimana hubungan pertanyaan klinis dengan PICO?
11. Apa manfaat dari desain penelitian blind?
12. Bagaimana menentukan sebuah penelitian itu valid selain menggunakan metode RCT dan blind?
13. Apa perbedaan antara diagnosis dan prognosis?
Dikutip dari Kamus Saku Kedokteran Dorland (Edisi 28), bahwa
Ø  Prognosis artinya ramalan kemugnkinan perjalanan dan hasil akhir suatu kelainan.
Ø  Diagnosis artinya penentuan sifat penyakit atau membedakan satu penyakit dengan lainnya.

14. Apa tujuan melakukan prognosis?
Tujuan dari prognosis adalah untuk mengkomunikasikan prediksi dari kondisi pasien di masa datang, dengan penyakit yang telah dideritanya.
Sumber : Putririnriani, Pengertian Diagnosis, Prognosis, Mendengar, dan Mendengarkan, 2014
v Menentukan rencana terapi selanjutnya
v Sabagai bahan pertimbangan perawatan dan rehabilitasi
Markam, Sumarno. 2003. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta : Universitas Indonesia
Wiramihardja, Sutarjo A. 2004. Pengantar Psikologi Klinis. Bandung : Retika Aditama
Sunberg, N.D. 1983. Introduction to Clinical Psychology. New Jersay : Prentice-Hall.Inc



1.      Kapan metode EBM diterapkan?
2.      Metode lain selain EBM